SEPUTAR PROFESI

"LPM PROFESI FTI UII Adakan Workshop Jurnalistik Sabtu (01/11)"

Untaian "Kata" PROFESI

Lembar berisikan berita milik PROFESI

SEPUTAR PROFESI

Pengrajin Gerabak sedang membakar karyanya agar kokoh.

Diskusi Bersama

Para Caleg (Calon Legislatif) KM FTI dalam acara Diskusi Bersama oleh LPM PROFESI

Pekan Taaruf FTI UII 2014

Suasana Pekan Taaruf (Pekta) 2014 di lingkungan FTI UII.

Showing posts with label Suplemen. Show all posts
Showing posts with label Suplemen. Show all posts

3/22/16

SUPLeMEN - Maret


Telah menjadi rahasia publik bahwa kegiatan Malam Keakraban (Makrab) digadang-gadang bertujuan untuk mengakrabkan mahasiswa dengan sesama angkatan maupun dengan seniornya, memperkenalkan mahasiswa baru dengan fakultas, jurusan, dan himpunan.
Namun satu persatu pelaksanaan Makrab jurusan justru menemui polemik. Berawal dari adanya perbedaan pandangan mengenai Makrab dari pihak dekan, jurusan, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) hingga munculnya berbagai bentuk kesepakatan maupun peraturan yang mengatur Makrab.
Legalitas pelaksanaan Makrab pun patut dipertanyakan. Mengingat tidak adanya peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang mengatur secara jelas pelaksanaan Makrab. DIKTI telah mengatur perihal Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru. Lalu apakah Makrab yang diadakan selama ini termasuk di dalam kegiatan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru?
Makrab juga disinyalir sebagai ajang perpeloncoan senior terhadap juniornya. Dikemas sebagai kegiatan pelatihan mental mahasiswa, apakah bentuk kegiatan ini hanya kamuflase semata dari aksi perpeloncoan?
Sebagai program kerja HMJ, tentunya pihaknya bertanggung jawab dalam perancangan sistem Makrab. Selanjutnya pihak LEM dan DPM wajib memastikan bahwa konsep Makrab telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Secara tidak langsung, alumni pun ikut andil dalam pelaksanaan Makrab di jurusannya masing-masing.
Namun, pada akhirnya pelaksanaan Makrab memang akan berujung pada pertanyaan klasik mengenai seberapa penting pelaksanaan Makrab. Apakah dengan mengikuti Makrab, mahasiswa mendapatkan manfaat nyata atau bahkan justru terbebani? Sudah sepantasnya kegiatan ini dilihat dari berbagai sudut pandang.

Klik! Suplemen Maret 

1/10/16

SUPLeMEN - Desember




Wacana pendirian jurusan Teknik Tekstil –yang berarti pemisahan konsentrasi Tekstil dari jurusan Teknik Kimia− telah berhembus sejak lama. Saat ini proposal pendirian jurusan tersebut telah berada di tangan senat universitas, menunggu proses assesment untuk kemudian diajukan ke Badan Wakaf, yang akhirnya diajukan ke Dikti.
Banyak hal mendalangi alasan pemisahan kedua jurusan atau ‘konsentrasi’ yang telah bersatu sejak tahun 1996 ini. Pada dasarnya, Teknik Kimia dan Teknik Tekstil memiliki fokus keilmuan yang berbeda, sehingga mencoba menyatukannya menjadi satu jurusan justru hanya akan menambah beban mahasiswa.
Rasio dosen yang timpang juga menjadi salah satu alasan pemisahan. Jumlah dosen yang memiliki latar belakang studi tekstil lebih banyak dari dosen yang memiliki latar belakang studi Teknik Kimia, Terbalik dengan perbandingan jumlah mahasiswa yang didominasi oleh mahasiswa konsentrasi Teknik Kimia. Kompilasi alasan tersebut bermuara kepada satu hal, sulitnya mendapatkan akreditasi A.
Menilik permasalahan di atas, pemisahan kedua konsentrasi tersebut menjadi hal yang tak terelakan. Namun, seyogyanya tetap harus diperhatikan kembali dampak-dampak yang mungkin timbul akibat adanya pemisahan ini, terutama dari sisi mahasiswa. mahasiswa hendaknya mengawal proses pemisahan ini agar segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya dan agar pemisahan ini memang menjadi maslahat bagi seluruh sivitas akademika FTI UII.


1/8/16

SUPLeMEN - November



Kuliah Kerja Nyata atau biasa disebut KKN merupakan kegiatan pengabdian mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat. Menilik sejarah, kegiatan ini sendiri timbul karena kebutuhan masyarakat akan pendidikan dan pengajaran, sehingga pada awalnya tujuan KKN ialah memajukan masyarakat.
UII melaksanakan KKN berlandaskan Catur dharma UII yang terdiri dari pendidikan, penelitian, pengabdian, dan dakwah islamiyah. KKN UII –seperti yang tercantum pada buku panduan KKN UII- merupakan wahana bagi mahasiswa untuk belajar, berdakwah dan bekerja dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan pada masyarakat.
            Sekilas, kegiatan yang bernaung pada Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) ini seakan mengalami pergeseran orientasi. Masyarakat yang menjadi pusat orientasi KKN beralih menjadi mahasiswa. Hal ini dipertegas apabila melihat indikator capaian KKN UII, yang menjadikan mahasiswa sebagai parameter keberhasilan. Kata-kata bersama masyarakat yang tercantum pada indikator capaian pun seakan hanya menjadi pemanis agar KKN tidak kehilangan unsur kemasyarakatannya.
Melihat kondisi tersebut, tak ayal timbul pertanyaan. KKN ini diperuntukan bagi masyarakat atau mahasiswa? Kondisi ini memperlihatkan masyarakat seakan sudah tidak terlalu membutuhkan KKN lagi, sehingga KKN bisa disambi dengan kegiatan belajar mahasiswa. kegiatan yang bernafaskan pengabdian ini ternyata memiliki banyak ekor yang berwujud sekalian.


Baca Suplemen - November