Oleh : Reza
Reportase bersama Dicky dan Reza
Hari pertama pelaksanaan Pesona Ta’aruf
(PESTA) Universitas Islam Indonesia (UII) tahun akademik 2015/2016 dilaksanakan
pada Ahad (23/08/15). Terlihat di hari pertama, pelaksanaan PESTA tahun ini hampir sama dengan tahun
sebelumnya. Salah satu kesamaan konsep acara adalah sistem
dan tempat parker. Bagi mahasiswa baru yang membawa kendaraan
roda dua diwajibkan mendorong kendaraan mereka ketika telah memasuki area kampus
menuju tempat parkir. Tidak lain, tempat parkir yang disediakan panitia berada di lapangan sepak bola depan Gedung D3 Ekonomi UII.
Dari pukul 03.00 WIB para staf Divisi
Keamanan sudah stand-by,
menata dan mengatur tempat parkir para maba-miba dari segi tempat, penataan, sistem penjagaan, breifing dan pengarahan staf. Dalam segi
penataan terjadi kendala seperti penancapan bambu sebagai tiang pembatas
parkir, “ini loh mau tancap
bambu tapi tanahnya keras” tutur
Afvol Gondo salah seorang staf Divisi Keamanan.
Menurut rundown acara maba-miba harus sampai di
kampus pukul 05.30 WIB. Sedikit meleset dari rundown acara, sampai pukul 07.30 WIB masih
terlihat beberapa mahasiswa baru mendorong kendaraan sampai parkiran. Sebagai
panitia yang bertugas di perkiran, staf Divisi Keamanan membimbing para
mahasiswa baru mengatur kendaraan mereka. Namun, ada saja mahasiswa baru menaruh sembarangan
kendaraan mereka. Hal ini mengundang teguran dari para staf Keamanan.
Terlihat juga adanya perbedaan posisi
parkir, ada kendaraan yang di bawah dan di atas. Afvol Gondo menuturkan adanya perbedaan
posisi parkir ini memang sudah di atur, bagian atas tempat parkir panitia dan
bawah atau di lapangan sepak bola merupakan tempat parkir khusus mahasiswa
baru. Hingga pukul 08.00 WIB tidak terlihat adanya mahasiswa baru yang datang
lagi.
Bila pada pelaksanaan Pra-PESTA, kendaraan parkir memenuhi setengah dari lapangan sepak bola, kali ini hanya seperempat dari lapangan sepak
bola saja. Hal ini menunjukkan
bahwa himbauan para panitia untuk tidak membawa kendaraan pada pelaksaan saat PESTA dipatuhi oleh mahasiswa baru. Namun, terjadi ketidaksepahaman antara divisi
kemanan dan mahasiswa baru. Mahasiswa baru mengira yang sekiranya bagi yang
membawa sepeda motor harus dibawa melalui jalan degolan tetapi ada mahasiswa
menuntun kendaraannya melalui boulevard. ”Kami sudah memberitahu ke
maba-miba untuk tidak membawa kendaraan dan lebih baik diantar oleh saudara
atau teman” tutur Ersa Cucun
Alfindo salah seorang wali jamaah pada pelaksanaan PESTA.
Ersa juga menuturkan dia mendapat
pemberitahuan di grup Panitia Pesona Ta’aruf (PESTA) 2015 bahwa setiap wali
jamaah diminta untuk memberitahukan kepada jamaahnya untuk tidak membawa
kendaraan. Namun, bagi mahasiswa baru yang tidak memiliki teman atau saudara untuk
diminta mengantar boleh membawa sepeda motor namun harus memutar karena
melewati jalan degolan. Jalur keluar juga telah diatur sedemikian rupa, dibagi
dua jalur yakni jalan degolan dan jalan nganjaran.