SEPUTAR PROFESI

"LPM PROFESI FTI UII Adakan Workshop Jurnalistik Sabtu (01/11)"

Untaian "Kata" PROFESI

Lembar berisikan berita milik PROFESI

SEPUTAR PROFESI

Pengrajin Gerabak sedang membakar karyanya agar kokoh.

Diskusi Bersama

Para Caleg (Calon Legislatif) KM FTI dalam acara Diskusi Bersama oleh LPM PROFESI

Pekan Taaruf FTI UII 2014

Suasana Pekan Taaruf (Pekta) 2014 di lingkungan FTI UII.

9/9/14

Selayang Pandang LPM PROFESI



LPM PROFESI merupakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dalam lingkup Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) yang berdiri pada tahun 1992. PROFESI sendiri bergerak di bidang Pers alternatif atau penerbitan untuk mengangkat hal-hal yang terjadi di sekitar kampus FTI dan UII. Kantor pusat PROFESI berada di komplek Gedung Lembaga Kemahasiswaan FTI. Para pengurus LPM PROFESI adalah mahasiswa FTI yang diambil dari proses seleksi penerimaan pengurus baru yang mana diadakan minimal satu kali dalam satu periode kepengurusan.
Dalam menjalankan organisasinya, LPM PROFESI terdiri dari Pengurus Inti dan Pengurus Harian. Pengurus Inti terdiri dari Pemimpin Umum, Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan Pemimpin Redaksi. Sedangkan Pengurus Harian merupakan pengurus inti dari kepala masing-masing bidang.
LPM PROFESI memiliki 5 bidang kerja yaitu Rancang Grafis dan Fotografi (RGF), Pegkaderan, Redaksi, Relasi dan Usaha (Reus) serta Penelitian dan Pengembangan (Litbang).
Bidang RGF bertanggungjawab terhadap segala hal yang menyangkut kebutuhan foto dalam media LPM PROFESI. Rancangan desain media LPM PROFESI juga dibuat oleh bidang RGF. Bidang Pengkaderan bertanggungjawab dalam kaderisasi atau perekrutan calon pengurus baru. Kemudian bidang Redaksi merupakan dapurnya LPM PROFESI. Bidang Redaksi bertanggungjawab mengolah data yang masuk agar layak menjadi konsumsi publik. Bidang Reus bertanggungjawab terhadap pendistribusian produk-produk LPM PROFESI serta melakukan koordinasi terkait pers dengan organisasi pers lainnya. Kemudian bidang Litbang bertanggungjawab terhadap referensi dan pustaka yang mendukung kiinerja lembaga LPM PROFESI.

Sekilas Tentang Atribut

SETELAH mengikuti berbagai rangkaian kegiatan Pesona Ta’aruf (PESTA) UII pada 3-4 September 2014, mahasiswa dan mahasiswi baru FTI UII diharuskan mengikuti Pekan Ta’aruf (PETA) FTI UII 2014 yang diadakan pada 8-9 September 2014. Setiap maba-miba FTI UII disyaratkan untuk membawa serta atribut dan beberapa barang bawaan yang telah diberitahukan kepada peserta PETA FTI UII pada saat technical meeting pada 6-7 September 2014.
Atribut PETA FTI UII 2014 kali ini mengusung tema Budaya. Di dalam atribut tersebut juga terdapat unsur 5 Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FTI UII, yaitu Teknik Informatika, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Industri dan Teknik Kimia. Tahun ini dipilih tema budaya karena menurut Komisi B yang mengatur tentang ketentuan atribut tahun ini, merupakan tema yang sederhana sehingga tidak merepotkan mahasiswa-mahasiswi baru.
Pada tahun ini ada yang berbeda pada atribut peserta PETA FTI UII 2014 dari tahun sebelumnya, yaitu nomor jemaah yang terdapat di atas kepala maba-miba.Padamaba, nomor Jemaah disematkan di peci. Sedangkan pada miba, nomor jemaah disematkan pada pita yang ditaruh diatas kepala. Hal ini dimaksudkan oleh panitia untuk memudahkan para wali jemaah untuk menemukan para anggota jemaahnya.
Hal lain yang terkait dengan atribut, stempel merupakan hal yang wajib ada di co-card peserta.  Stempelinidimaksudkansebagaitandalegalisasiatributpeserta PETA FTI UII 2014 agar tidakadapihakdariluarFTI UII yang membuat atribut secara illegal dengan harga di atas standar. Namun, disisi lain sudah menjadi budaya bahwa setiap tahun selalu ada pihak-pihak yang juga menyediakan jasa pembuatan atribut untuk maba-miba PETA FTI UII. Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah kelima HMJ yang ada di FTI UII. Menanggapi hal tersebut, komisi B mengatakan bahwa panitia tidak bias menghindari hal tersebut mengingat bahwa panitia PETA FTI UII 2014 juga merupakan anggota dari kelima HMJ yang ada di FTI UII. Maka dari itu pihak komisi B tidak secara tegas melarang pihak HMJ untuk menyediakan jasa pembuatan atribut peserta PETA FTI UII 2014. Hal tersebut juga dikarenakan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan tersebutakan digunakan oleh pihak HMJ untuk kegiatan mahasiswa, bukanuntukpribadi.
Sejauh ini, tidak ada peserta PETA FTI UII 2014 yang mengeluhkan tentang masalah atribut kepada panita. Namun terkadang masih banyak juga mahasiswa baru yang tidak melengkapi atributnya ataupun tidak menggunakan atribut sesuai dengan yang telah ditetapkan panitia, sehingga mereka harus menanggung resiko mendapat sanksi dari Departemen Penertib Lapangan (DPL). (Ryan, Farida)

Kami yang melanggar


TERLIHAT barisan-barisan mahasiswa baru di kampus Universitas Islam Indonesia (UII) terpadu dipagi ini, senin (8/9). Mahasiswa baru yang akan berjuang dikampus para pejuang ini tengah mengikuti kegiatan Pesona Ta’aruf (PETA) yang rutin dilaksanakan setiap tahun di Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII. PETA sudah seperti tradisi penyambutan mahasiswa baru, segenap rangkaian acara disusun sedemikian rupa dengan tujuan yang positif. Tujuan adanya PETA adalah untuk memperkenalkan FTI kepada mahasiswa baru. Kegiatan ini diawali dengan pengkondisian peserta PETA sebelum dimulainya acara pembukaan.

Semua perlengkapan yang telah ditentukan oleh panitia diperiksa satu persatu. Atribut, barang untuk bakti sosial, alat tulis dan juga perlengkapan sholat menjadi fokus Departemen Penertib Lapangan (DPL). Ditemukan beberapa pelanggaran peserta PETA, diantaranya barang bawaan mereka yang tidak lengkap atau berlebih, membawa barang yang tidak diperlukan selama acara PETA berlangsung dan beberapa pelanggaran lainnya.
Pengkondisian yang dilakukan oleh DPL ini tidak hanya memeriksa barang bawaan peserta PETA namun juga dilakukan penyitaan barang bawaan yang tidak dibutuhkan selama kegiatan. Barang sitaan dikumpulkan di salah satu anggota departemen keamanan. Barang sitaan ini akan dikembalikan kepada pemilik setelah berada dijamaah masing-masing. Dikantong yang berwarna hitam itu terdapat berbagai jenis barang sitaan diantaranya, pisang, beberapa botol bee jelly, bahkan juga kacamata hitam. Sesuai dengan Tata Tertib PETA 2014 apabila melanggar Ketentuan Umum Peserta nomor 13 yaitu “membawa barang bawaan yang telah ditentukan oleh komisi B” maka akan dikenakan sanksi sedang.
Peserta peta yang melanggar Tata Tertib Peta 2014 dibariskan disamping barisan kelompoknya untuk menjalankan sanksi sesuai ketentuan. Dari barisan itu terlihat ada yang berbeda dari salah satu peserta PETA. Tak terlihat atribut dipunggungnya, salah satu anggota dari jemaah delapan belas terlihat tidak mengenakan co-card yang telah ditentukan oleh panitia. Ketika ditemui tim profesi, peserta tak ber co-card yang tidak berkenan disebutkan namanya ini menjelaskan alasan dia tak mengenakan co-card karena co-card buatannya dititipkan kepada temannya yang tidak sempat ketemu sebelum acara dimulai. Serentetan sanksi ia terima karena pelanggarannya ini, membacakan surat pendek, membuat co-card cadangan dan juga diminta meminta maaf kepada pohon dan tiang.
Meskipun ada pemberian sanksi yang tidak tertulis dalam Tata Tertib Peta 2014, hal tersebut adalah sebuah improvisasi dari DPL. “itu kan improvisasi dari DPL, dari komisi B nggak membatasi buat DPL selama masih dalam tuntunan yang dikasih dari komisi B. Ibaratnya masih dalam batas wajarlah” papar Indra selaku Koorninator Kom B. Segala bentuk hukuman yang tidak tertulis dalam Tata Tertib Peta 2014 dan masih dalam batas wajar dianggap improv dari DPL.
Tentu saja mahasiswa baru berkomentar akan bentakan DPL itu, dua mahasiswi dari prodi Teknik Industri yang tidak berkenan disebutkan namanya mengatakan bahwa bentakan dari DPL itu biasa saja dan sewajarnya. Salah satu mahasiswi Teknik Informatika juga memberi komentar senada, bahwa tindakan dari DPL masih sewajarnya, dia juga menambahkan harapan kedepannya agar DPL lebih tegas dalam artian masing-masing DPL memberikan instruksi yang sama dan tidak berbeda pandapat saat pemberian perintah kepada peserta. (Retno)

Inovasi Konsep Pekan Taaruf (PETA) FTI 2014

“Karena acara ini adalah pekan ta’aruf, maka kita akan mengenalkan semua aspek yang ada di dalamnya. Termasuk juga dengan Himpunan jurusan yang selama ini dalam pekan ta’aruf tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada,”


RANGKAIAN kegiatan perkenalan mahasiswa baru di Universitas Islam Indonesia (UII) terus berlanjut, terutama di fakultas teknolgi industri. Senin (8/9) pukul 07.00 WIB tampak wajah-wajah semangat dari mahasiswa baru pada pembukaan PETA (Pekan Taaruf) 2014. Terlihat juga para panitia pelaksanaan sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing.
            Tidak terlihat perbedaan yang dominan dari kegiatan rutin yang ada setiap tahun ini, semuanya tampak biasa. Pemeriksaan atribut oleh Departemen Penertib Lapangan (DPL), pembukaan, perkenalan UKM, dan lain sebagainya. Kegiatan yang paling berbeda dari PETA tahun ini adalah adanya perkenalan himpunan jurusan yang dari tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada. Berbagai macam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM),  lembaga khusus fakultas, dan himpunan mahasiswa akan diperkenalkan dalam kegiatan ini.
             “Karena acara ini adalah pekan ta’aruf, maka kita akan mengenalkan semua aspek yang ada di dalamnya. Termasuk juga dengan Himpunan jurusan yang selama ini dalam pekan ta’aruf tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada,” papar Adhi selaku ketua Steering Comitte (SC). Perkenalan tentang dunia perkuliahan juga tentang FTI UII adalah hal yang ditekankan dalam konsep kegiatan PETA. Diadakannya expo dalam kegiatan tersebut adalah cara yang dipilih oleh panitia untuk mensosialisasikan lembaga dan segala unit kegiatan yang ada dilingkungan FTI UII.
            Evaluasi dari kegiatan PETA tahun sebelumnya menjadi patokan bagi SC dalam pembuatan konsep kegiatan PETA tahun 2014. Penghapusan kegiatan simulasi aksi adalah salah satu contoh dari kebijakan baru ini, karena dirasa kurang efektif dalam pelaksanaannya. Inti dari kebijakan baru ini adalah mengambil apa yang sekiranya baik, dan menghapuskan kegiatan yang dirasa sedikit manfaatnya.
            “Dengan bergantinya status siswa menjadi mahasiswa, diharapkan mahasiswa baru mulai beradaptasi pula dengan lingkungan yang baru, tidak terus bergantung pada guru seperti di SMA”, tutur rahma selaku anggota SC kepada Profesi. Konsep yang disusun sedemikian rupa oleh jajaran SC bertujuan agar mahasiswa baru saling mengenal, karena di dunia perkuliahan mereka pasti akan saling membutuhkan dengan teman dari jurusan lain, tambahnya. (Qisti, Romly)

Pos Kesehatan Tanpa Perlengkapan Kesehatan


SENIN (8/9) 2014. Pukul 05.30 aktivitas di pos kesehatan PETA 2014 yang bertempat di ruang 01.05 sudah terlihat dengan adanya dua mahasiswa baru peserta PETA yang sudah berada di ruangan. Dua mahasiwa baru tersebut di antaranya Ilman jurusan Teknik Indutri yang mengaku terdapat pen (pemasangan skrup pada tulang) dikakinya sehingga tidak dapat melakukan beberapa rangkaian aktivitas berat, dan Ivan jurusan Teknik Informatika yang memiliki masalah pernafasan. Di pos kesehatan tersebut hanya ada dua orang panitia yang berjaga yaitu Anjani dari Teknik Industri dan Nita dari Teknik Kimia. Sedangkan yang lain berjaga di pos masing - masing. "2 orang berjaga di Gerbang UII, di jembatan depan Kahar 1, di Parkiran 2 orang, di Rektorat 4 orang, di Bunderan deket parkiran 2, di depan (dekat panggung acara) 2 orang, terus di dalem sini (hall) 2 orang" jelas Nita.

            Di dalam ruangan tidak ada penanganan khusus untuk para peserta yang sakit, karena menurut panitia peserta hanya butuh istirahat begitu pula untuk beberapa peserta lainnya. Terkecuali salah satu peserta dari Teknik Elektro yang dilarikan ke Rumah Sakit karena masalah jantung. Dalam penangananya Departemen Kesehatan dibantu beberapa orang dari Departemen lain seperti Humas, untuk mengevakuasi peserta yang sakit.
            Di dalam pos Kesehatan tidak terdapat perlengkapan maupun alat - alat kesehatan yang seharusnya. Hanya beberapa lembar tikar untuk duduk dan rebahan para peserta, dan sekat antara tempat istirahat laki - laki dan perempuan. "Box obatnya cuma satu dan dibawa ke depan (area panggung)." Ungkap Nita. Padahal disaat yang bersamaan seorang peserta membutuhkan obat, akibatnya panitia harus mencari obat ke sana – kemari. Bahkan gelas untuk minum peserta pun tidak tersedia, sehingga panitia harus mencari ke Departemen Konsumsi. "Ada yang bawa gelas, tapi engga atau siapa." tutur Anjani. Perlengkapan kesehatan sendiri tiba di pos Kesehatan sekitar pukul 09.00. (Helmy)

Selamat Datang Maba-Miba UII 2014

“Fungsi mahasiswa dasar yaitu ada tiga, sebagai Agent of Change, Agent of Control, dan Iron Stock…”
 
PESONA Ta’aruf (PESTA) 2014 telah selesai dilaksanakan, tiba saatnya mahasiswa dan mahasiswi baru (maba-miba) mengikuti ospek fakultas. Ospek fakultas di lingkungan FTI dinamakan Pekan Ta’aruf (PETA) 2014. Pembukaan PETA 2014 ini dibuka oleh Dekan FTI, Imam Djati Widodo, dengan ditandai pelepasan balon yang langsung disambut dengan meriah oleh peserta PETA. Sinar mentari yang mendukung tidak mengurangi kemeriahan Pembukaan PETA 2014 yang sedang berlangsung.
                Acara PETA 2014 berlangsung selama 2 hari, yaitu pada tanggal 8-9 September 2014 di kampus UII terpadu. Instruksi Departemen Penertib Lapangan (DPL) menandai para maba-miba bersiap untuk memasuki kampus, mengikuti PETA 2014. Teriakan “Aku Cinta FTI UII” terdengar disepanjang jalan menuju  gedung FTI dari boulevard kampus sebagai semangat para maba-miba. Terlihat juga departemen kesehatan  membantu peserta maba-miba yang kurang sehat.
Acara pertama dalam acara PETA 2014 hari pertama adalah acara pembukaan. Pembukaan PETA dimulai sekitar pukul 7 pagi. Pada acara pembukaan PETA, ada sambutan dari ketua Organizing Committee, ketua Steering Comitte, ketua umum Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM), dan perwakilan ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Acara sambutan ditutup oleh sambutan dekan FTI dan membuka acara PETA secara simbolis.
Menurut Muhammad Adhi Rizal sebagai ketua Steering Committee (SC), PETA merupakan langkah-langkah awal maba-miba untuk mengarungi lika-liku kehidupan kampus. Dia juga menambahkan bahwa para maba-miba sudah masuk di kampus perjuangan yang nantinya menjadi pelopor catatan sejarah di dunia perkuliahan.
Fungsi mahasiswa sekarang sudah mulai terdegradasi seiring perkembangan zaman. Fungsi mahasiswa dasar yaitu ada tiga, sebagai Agent of Change, Agent of Control, dan Iron Stock tambahnya.  Swasono Alam Asri Wibowo, perwakilan DPM, juga mengatakan bahwa dalam dunia kampus tidak hanya berpikir dan aktif dalam akademis tapi juga harus berpikir kritis dan aktif dalam dunia non akademis.
                PETA pada tahun ini tidak banyak mengalami perubahan pada PETA 2013, perbedaan hanya terlihat pada saat pembukaan acara secara simbolis. Apabila PETA 2013 dibuka dengan pelepasan 2 burung dara, PETA kali ini dibuka dengan pelepasan balon ke udara. Kuantitas peserta PETA tahun ini meningkat dibanding dari tahun sebelumnya. Peserta yang terdaftar kurang lebih 1.152 orang dan terbagi menjadi 24 jamaah. Setiap jamaah terdiri dari 48 orang atau lebih. Peserta PETA sendiri berasal dari 5 jurusan yaitu Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Informatika, Teknik Elektro, dan Teknik Mesin.               
                Dalam sambutannya, Imam Djati Widodo mengatakan kepada maba-miba untuk perlu mengenal kelembagaan dan aktivitas mahasiswa di lingkungan FTI. “Saya juga mensupport kepada teman-teman  yang aktif di kelembagaan untuk menuntut ilmu. Harapannya kita berharap apa yang kita lakukan di FTI ini yang terbaik yang bisa dilakukan,” tambahnya. (Yadi, Reiny)