Wacana pendirian
jurusan Teknik Tekstil –yang berarti pemisahan konsentrasi Tekstil dari jurusan
Teknik Kimia− telah berhembus sejak lama. Saat ini proposal
pendirian jurusan tersebut telah berada di tangan senat universitas, menunggu
proses assesment untuk kemudian diajukan ke Badan Wakaf, yang akhirnya diajukan
ke Dikti.
Banyak hal
mendalangi alasan pemisahan kedua jurusan atau ‘konsentrasi’ yang telah bersatu
sejak tahun 1996 ini. Pada dasarnya, Teknik Kimia dan Teknik Tekstil memiliki
fokus keilmuan yang berbeda, sehingga mencoba menyatukannya menjadi satu
jurusan justru hanya akan menambah beban mahasiswa.
Rasio dosen yang
timpang juga menjadi salah satu alasan pemisahan. Jumlah dosen yang memiliki
latar belakang studi tekstil lebih banyak dari dosen yang memiliki latar
belakang studi Teknik Kimia, Terbalik dengan perbandingan jumlah mahasiswa yang
didominasi oleh mahasiswa konsentrasi Teknik Kimia. Kompilasi alasan tersebut
bermuara kepada satu hal, sulitnya mendapatkan akreditasi A.
Menilik
permasalahan di atas, pemisahan kedua konsentrasi tersebut
menjadi hal yang tak terelakan. Namun, seyogyanya tetap
harus diperhatikan kembali dampak-dampak yang mungkin timbul akibat adanya
pemisahan ini, terutama dari sisi mahasiswa. mahasiswa hendaknya mengawal
proses pemisahan ini agar segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya dan agar
pemisahan ini memang menjadi maslahat bagi seluruh sivitas akademika FTI UII.
Klik Suplemen - Desember
0 comments:
Post a Comment